"Iwak emas diuntal teri, Lengger Banyumas tetep lestari........",
tentu tidak asing dengan lirik lagu Lengger di atas. Ya, itu salah satu yang sangat khas Banyumas dengan bahasanya, dengan keriangan musiknya, dengan isi atau lirik lagunya.
Tapi siapa yang berada di belakang terciptanya lagu tersebut? Siapa yang menyanyikannya dengan penuh nuansa Banyumas?
Pencipta lagu Lengger ini adalah Fajar Sopsan, dan dinyanyikan oleh Komunitas Musik Dablongan yang berdiri di tahun 2000. Pendirian gup musik ini tak lepas dari populernya jenis aliran musik campursari yang merupakan perpaduan musik diatonis dan pentatonis. Berangkat dari situ, maka didirikanlah Komunitas Musik Dablongan yang bermotivasi mengangkat Banyumas ke permukaan melalui musik dengan lagu-lagu Banyumasan yang bersifat cablaka, riang, penuh canda, santai, dan kedablong-dablongan yang mampu melahirkan humor-humor segar serta mampu membangkitkan kerinduan dan kecintaan terhadap Banyumas.
Personel Komunitas Musik Dablongan dari foto di cover album mereka adalah: empat orang berdiri di baris belakang ki-ka: Hari Sri Raharjo, Hendry Sabang, Kiswan, Purwantoro, baris depan duduk ki-ka: Gope Sopsan, Sunarso, Fajar Sopsan, Harry Cobra, Kuswanto, Soto Sopsan.
Berdirinya Komunitas Musik Dablongan (KMD) tidak terlepas dari adanya grup lawak Sopsan (berdiri 1994). Bahkan para pendiri Sopsan adalah juga pendiri KMD, dengan motor utama sekaligus pencipta lagu dua grup ini adalah Fajar Sopsan yang bernama asli Fadjar Praptono. Apa itu Sopsan? Sopsan (dari kata sopan dan santun, yang dipanjangkan lagi menjadi sok pandai, santun dalam memberi tuntunan) adalah grup lawak yang terdiri dari tiga orang personel yaitu Fajar Sopsan (guru SDN), Gope Sopsan (wiraswasta), Soto Sopsan (PNS di PDAM).
Fajar Sopsan menyatakan bahwa kedua grup ini memang mirip, namun berbeda pada penekanan porsi lagu berdialek Banyumasan, jika KMD sampai 75 persen menyanyi, namun Sopsan hanya sekitar 25 persen, selebihnya lawak.
Berikut ini Sopsan dari ki-ka: Fajar Sopsan, Gope Sopsan (Suyatno), Soto Sopsan (Taryoto).
tentu tidak asing dengan lirik lagu Lengger di atas. Ya, itu salah satu yang sangat khas Banyumas dengan bahasanya, dengan keriangan musiknya, dengan isi atau lirik lagunya.
Tapi siapa yang berada di belakang terciptanya lagu tersebut? Siapa yang menyanyikannya dengan penuh nuansa Banyumas?
Pencipta lagu Lengger ini adalah Fajar Sopsan, dan dinyanyikan oleh Komunitas Musik Dablongan yang berdiri di tahun 2000. Pendirian gup musik ini tak lepas dari populernya jenis aliran musik campursari yang merupakan perpaduan musik diatonis dan pentatonis. Berangkat dari situ, maka didirikanlah Komunitas Musik Dablongan yang bermotivasi mengangkat Banyumas ke permukaan melalui musik dengan lagu-lagu Banyumasan yang bersifat cablaka, riang, penuh canda, santai, dan kedablong-dablongan yang mampu melahirkan humor-humor segar serta mampu membangkitkan kerinduan dan kecintaan terhadap Banyumas.
Personel Komunitas Musik Dablongan dari foto di cover album mereka adalah: empat orang berdiri di baris belakang ki-ka: Hari Sri Raharjo, Hendry Sabang, Kiswan, Purwantoro, baris depan duduk ki-ka: Gope Sopsan, Sunarso, Fajar Sopsan, Harry Cobra, Kuswanto, Soto Sopsan.
Berdirinya Komunitas Musik Dablongan (KMD) tidak terlepas dari adanya grup lawak Sopsan (berdiri 1994). Bahkan para pendiri Sopsan adalah juga pendiri KMD, dengan motor utama sekaligus pencipta lagu dua grup ini adalah Fajar Sopsan yang bernama asli Fadjar Praptono. Apa itu Sopsan? Sopsan (dari kata sopan dan santun, yang dipanjangkan lagi menjadi sok pandai, santun dalam memberi tuntunan) adalah grup lawak yang terdiri dari tiga orang personel yaitu Fajar Sopsan (guru SDN), Gope Sopsan (wiraswasta), Soto Sopsan (PNS di PDAM).
Fajar Sopsan menyatakan bahwa kedua grup ini memang mirip, namun berbeda pada penekanan porsi lagu berdialek Banyumasan, jika KMD sampai 75 persen menyanyi, namun Sopsan hanya sekitar 25 persen, selebihnya lawak.
Berikut ini Sopsan dari ki-ka: Fajar Sopsan, Gope Sopsan (Suyatno), Soto Sopsan (Taryoto).
Komunitas Musik Dablongan telah menelurkan satu album dalam bentuk VCD di awal tahun 2002 dengan diproduseri oleh budayawan dan pengusaha Banyumas Widiyono, S.E. Daftar lagunya dapat dilihat di cover Album Lengger
Sementara Sopsan telah mengeluarkan tiga VCD album yaitu Narkoba (2004), Badha dan Wawawa (2005), dan ketiga adalah Koplak Bis Purwokerto (2007).
Bertepatan dengan peluncuran album ketiga Sopsan, ada pesan menarik dari Sopsan: "Kepada Yth para pembajak, Kami tahu jika banyak sawah sudah menjadi perumahan, sehingga Anda beralih profesi. Tapi kami mohon bajaklah produk asing dan jangan produk lokal".
Pesan tersebut menjadi salah satu kegeraman pemusik pada umumnya, menghadapi kedigdayaan kelompok pembajak. Kata Fajar Sopsan, " Mereka ridak pandang bulu. Produk baru dikeluarkan hari ini, lusa sudah ada versi bajakan."
Demikian kami menghimbau, jika ada diantara para pengunjung website Banyumas yang menginginkan VCD di atas untuk dikoleksi, silakan membeli yang original, jangan bajakan, dengan menghubungi langsung:
Sementara Sopsan telah mengeluarkan tiga VCD album yaitu Narkoba (2004), Badha dan Wawawa (2005), dan ketiga adalah Koplak Bis Purwokerto (2007).
Bertepatan dengan peluncuran album ketiga Sopsan, ada pesan menarik dari Sopsan: "Kepada Yth para pembajak, Kami tahu jika banyak sawah sudah menjadi perumahan, sehingga Anda beralih profesi. Tapi kami mohon bajaklah produk asing dan jangan produk lokal".
Pesan tersebut menjadi salah satu kegeraman pemusik pada umumnya, menghadapi kedigdayaan kelompok pembajak. Kata Fajar Sopsan, " Mereka ridak pandang bulu. Produk baru dikeluarkan hari ini, lusa sudah ada versi bajakan."
Demikian kami menghimbau, jika ada diantara para pengunjung website Banyumas yang menginginkan VCD di atas untuk dikoleksi, silakan membeli yang original, jangan bajakan, dengan menghubungi langsung:
Fajar Sopsan di 0813-272-840-66, ATAU 0281-6845183 ATAU
Jl. Waru I No. 89 Perum Tanjung Elok, Purwokerto.
Jl. Waru I No. 89 Perum Tanjung Elok, Purwokerto.
No comments:
Post a Comment