Headlines News :
Home » , , » Petilasan Mahameru

Petilasan Mahameru

Written By abah lc on Tuesday, February 14, 2012 | 5:25 AM



Petilasan di tempai ini hanyalah sebuah tugu batu dan� sebuah� megalitik� tempat pemujaan� ritual kuno / ritual tradisional, yang tidak diketahui kapan dibangun dan siapa yang membangun.�
Petilasan Mahameru terletak di sebuah puncak gunung� kurang lebih 1000 m tingginya dari permukaan air laut� dan berada di kawasan hutan pinus serta tanaman keras lain milik Perhutani.
Untuk mencapai puncak tersebut� diperlukan perjuangan yang berat, karena� hanya bisa ditempuh dengan berjalan kaki mendaki lereng gunung� yang sangat terjal. Jalan setapak� masih sangat alami sehingga� sangat licin� terutama pada saat musim penghujan.
Secara administratif kawasan Mahameru� masuk di wilayah Desa Watu Agung, Kecamatan Tambak, kurang lebih 75 km dari kota purwokerto.
Masyarakat kuno meyakini, bahwa tempat-tempat suci biasanya�diyakini berada di puncak-puncak gunung atau di puncak bukit,� atau didataran tinggi yang lain. Karena di tempat itulah diyakini para dewa dan roh-roh nenek moyang bersemayam.
Meru adalah sebuah simbol tempat suci tertinggi� dalam keyakinan kuno / keyakinan tradisional yang dilambangkan dengan bentuk gunung. Mahameru berarti tempat� paling suci dalam ajaran ritual kuno / keyakinan tradisional.
Menurut cerita masyarakat, yang pertama kali� membangun dan berdiam di tempat tersebut yakni�Eyang Gusti atau�ada pula yang menyebut� Eyang Permana yang hidup pada masa� Kadipaten Pasirluhur. Eyang Gusti� atau Eyang Permana mempunyai tugas dari Sultan Pajang untuk menyebarkan agama Islam di daerah- daerah yang� penduduknya belum memeluk Islam. Dan setiap satu tahun sekali pada bulan Maulud (Robiul Awwal) Eyang Gusti Permana harus melaporkan hasil tugas-tugasnya kepada Sultan Pajang . Suatu ketika�� dalam perjalan pisowanan dari� Pasir Luhur� ke Demak� lewat� daerah� selatan, Eyang Gusti Permana sempat tinggal, menjalankan tugas mengislamkan penduduk, serta berdiam beberapa lama� di kawasan� tersebut. Untuk menghargai dan mengenang� petilasan Eyang Gusti� atau Eyang Permana tersebut , masyarakat� sejak dahulu melaksanakan ziarah dan napak tilas dengan berbagai maksud dan tujuan.
Sumber Berita : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyumas 
Share this article :

No comments:

Post a Comment

 
Support : Copyright © 2011. purwokerto dan sekitarnya - All Rights Reserved
Template Modify by Creating Website Inspired Wordpress Hack
Proudly powered by Blogger